CLOVER
Jenis: Monograf
ISBN: 978-602-6486-91-2
Edisi: Cetakan Pertama, Mei 2023
Publisher: Baca,
Fisik: 251 Halaman : Ilustarsi ; 20.5 cm
Subjek: Fiksi Korea - Novel
Bahasa: Indonesia
Penerbitan: Baca, Tangerang Selatan : 2023
CallNumber: 895.73 HYE c
Uraian Singkat: Bagaimana jika kau kedatangan seekor kucing yang bisa mengabulkan keinginanmu begitu saja? Apa hal yang paling ingin kau ubah dalam hidupmu? Jeong-in, remaja lelaki yang hidup serbakekurangan bersama neneknya merasa Tuhan tampak mencintai semua orang, kecuali dirinya. Hanya ia yang ke sekolah dengan sepatu lusuh dan kumal, memakan ramen instan setiap hari, dan tak mampu ikut karyawisata sekolah. Tempat pembuangan sampah di belakang sekolah selalu jadi tempatnya menyepi, menjauh dari ingar-bingar keluhan teman-teman yang tak pernah dia mengerti. Sampai matanya beradu dengan mata keemasan milik kucing berbulu hitam. Kucing jelmaan iblis yang sedang berlibur itu memutuskan menghabiskan waktu seminggu bersama Jeong-in. Untuk membalasnya, Helel, kucing itu, akan mengabulkan apa saja keinginan Jeong-in. Jeong-in hanya tinggal berkata, “seandainya saja” maka keinginannya bisa menjelma. Namun, “seandainya saja” tidak selalu mengubah semua hal menjadi baik-baik saja, bukan? Jeong-in tahu, hidup penuh dengan pilihan, dan “seandainya saja”, juga termasuk salah satu pilihan itu. Bagaimana cara dia memilih dengan tepat? Prolog kucing itu berwarna hitam seperti gelapnva malam dan tampak seperti tidak bisa dibedakan dengan langit setelah matahari terbenam. Singkatnya, itu berarti bahwa dia bisa melihat sisi gelap dunia sepenuhnya, tetapi dunia tidak bisa melihatnya. Mungkin, itu sebabnya si kucing memandang rendah dunia dengan sosok anggun dan sikap santainya. "Hei, coba kau lempar sebuah kaleng. Targetnya kucing itu." Kucing itu tidak menunjukkan tanda-tanda ketakutan, bahkan saat ada anak-anak yang mendekatinya sambil membuat lelucon berbahaya. Alih alih mengenai kucing, kaleng yang dilemparkan itu terpantul oleh embusan angin dari suatu tempat, lalu berbalik mengenai dahi anak si pelempar. "Sial, berani sekali kau menatap manusia dengan mata terbelalak begitu." Seorang kurir yang lewat tiba-tiba saja mengumpat ke arah kucing itu setelah tak sengaja bertatap mata dengannya. Namun, si tidak kucing tampaknya tidak takut sama sekali. Dia malah membuka mulut lebar-lebar lalu menguap dengan tenang saat kurir itu mengentakkan kakinya. Saat itu juga, si kurir tiba-tiba kehilangan keseimbangan, lalu terjatuh. Bungkusan paket yang dibawanya pun jatuh berantakan.
| No Barcode | No Induk | Nomor Panggil | Akses | Status | Lokasi |
|---|---|---|---|---|---|
| Tidak Diketahui | Tidak Diketahui | Tidak Diketahui | Tidak Diketahui | Tidak Diketahui | Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Banten |
| Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
|---|