Pengelolaan Menara Air Water Toren Di Rangkasbitung Pada Tahun 1931-2023
Author Buku: Melisa Nursalamah, Rizky Fauzan Al-Fathiri, M Faqihullah, Irawan, M Dafa Rizaldi, dkk; editor, Ahmad Maftuh Sijana
ISBN: 978-623-430-079-6
Author Resensi: N Ratih Suharti
Tanggal Resensi: 31 Agustus 2024
Resensi Buku:
Kabupaten Lebak merupakan wilayah yang berada di bagian barat Pulau Jawa dan terletak di bagian selatan Provinsi Banten. Posisi geografis Kabupaten Lebak terletak pada rentang koordinat 105 25-106 30⊃1; Bujur Timur dan 6⁰18⊃1;-7⁰00⊃1; Lintang Selatan, dengan luas wilayah 330.507,16 ha atau 3.044,72 km⊃2;. Pegunungan Kendeng menjadi pembelah antara Lebak bagian utara dan selatan. Dengan adanya Gunung Kendeng ini maka kontur tanah di Kabupaten Lebak datar bergelombang dengan variasi ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan laut (dpl). Salah satu kecamatan di Lebak terdapat salah satu wilayah yang bernama Rangkasbitung, yang mana terdapat beberapa peninggalan bersejarah, salah satunya terdapat yaitu Menara Air (Water Toren).
Menara Air atau Water Toren ini adalah suatu obyek wisata sejarah yang berada di jalan RT Hardiwinangun No 4 Kabupaten Lebak. Lokasi Menara Air atau Water Toren ini juga tepat bersebelahan dengan makam pahlawan, PasirTariti RT 01 RW 03 Rangkasbitung Barat Kabupaten Lebak, tepat di samping kantor Dinas Pariwisata jadi posisinya cukup strategis untuk dikunjungi sebagai tempat wisata sejarah di Rangkasbitung Lebak Banten.
Saat ini kondisi bangunan masih utuh, tetapi tidak difungsikan lagi, hanya saja sekarang berfungsi sebagai tempat wisata sejarah dan tempat untuk melakukan riset atau penelitian. Menara Air memiliki dinding yang tebaldan tinggi dengan bahan pondasi dari batu andesit batu kali. Plesteran terbuat dari bahan campuran pasir-kapur tanpa semen. Walaupun Menara Air ini sudah tidak difungsikan sebagai penyaluran air akan tetapi banyak anak muda dan pengunjung yang sering berkunjung untuk melihat dan menikmati bangunan Menara Air yang unik ini.
Menara Air (Water Toren) ini dahulunya berfungsi sebagai menara pengatur bagi suplay air bersih untuk keperluan kota Rangkasbitung dengan sumber air dari Gunung Pulosari. Bangunan ini berdiri di atas tanah seluas 200 m⊃2; dengan tinggi bangunan 9 meter. Air yang dialirkan memanfaatkan tekanan air sehingga tidak diperlukan mesin untuk mendistribusikan air. Hal lain karena letak menara air lebih tinggi dari daerah sekitarnya. Kini, Water Toren ini hanya berfungsi sebagai satu tempat wisata sejarah di Rangkasbitung Lebak Banten yang baru diresmikan pada tanggal 3 Februari 2023 oleh Bupati Lebak melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Sebelumnya Water Toren ini ditetapkan menjadi Cagar Budaya pada tanggal 04 November 2020 dengan keputusan Bupati Lebak Nomor 420/Kep.537-DINDIKBUD/2020 tentang Penetapan Cagar Budaya di Kabupaten Lebak yang salah satu penetapannya adalah Water Toren tersebut. (N Ratih Suharti)
Kata Kunci : Menara Air, Water Toren, Rangkasbitung-Lebak, Sejarah