Semua Kolom
  • Semua Kolom
  • Judul Buku
  • Author Buku
  • Author Resensi
  • ISBN/ISSN

Rara Beruk / Suyono Suyatno; penyelaras bahasa, Ahmadun Y Herfanda dan Dad Murniah

Author Buku: Suyono Suyatno

ISBN: 978-979-685-968-9

Author Resensi: N Ratih Suharti

Tanggal Resensi: 26 Januari 2025

Resensi Buku:

Rara Beruk lahir di Desa Palar Legen, Wilayah Klaten Selatan Surakarta. Orangtuanya, Kyai Jagasura atau Jagaswara adalah penduduk desa yang miskin. Meskipun demikian, Jagasura dapat menciptakan kehidupan rumah tangga yang damai, sejahtera dan bahagia. Jagasura dan istrinya banyak melakukan tapa brata dengan permohonan agar Tuhan berkenan memberikan kehidupan yang layak.

Saat istri Jagasura mengandung, ia bermimpi melihat bulan purnama dan matahari, yang keduanya memancarkan sinar terang di puncak gunung. Ia juga melihat sinar pelangi. Ketiga sinar itu bertarung dan sinar bulan meredup terkalahkan dan akhirnya berubah menjadi bintang. Kemudian, bintang itu pun tergulung oleh sinar matahari. Nyai Jagasura pun melahirkan bayi perempuan yang memancarkan kecantikan yang teramat sangat. Bayi itu diber nama Rara Mulatsih dan diberi nama panggilan Rara Beruk. Nama itu diberikan untuk mengenang kelahiran bayi yang mendatangkan rejeki yang berlimpah-limpah (membawa rejeki yang bertumpuk-tumpuk). Dan memang semenjak kelahiran Rara Beruk, kehidupan keluarga Jagasura dan istrinya semakin membaik dan makin berkecukupan.

Setelah Rara Beruk menginjak usia belasan tahun, ia diasuh oleh adik bapaknya (Jagasura) yang bernama Bok Bei. Selama ini diantara orang-orang yang paling memperhatikan dan menyayangi Rara Beruk adalah bibinya. Bok Bei tidak sekedar menyayangi dengan melimpahi semua kebutuhan Beruk, tetapi memperhatikan pula masa depannya. Bok Bei juga yang mengajarkan Beruk sopan santun, mengajari bagaimana caranya melayani serta meracik sirih. Pengetahuan ini penting diketahui oleh seorang dayang. Selain itu Beruk juga diajari bertindak tanduk seorang priyayi. Seorang priyayi apalagi seorang perempuan harus santun, lemah lembut dan halus ucapannya tetapi jelas. Rara Beruk sangat berterimakasih pada Bok Bei Sudiradirja yang sudah dianggap seperti ibunya sendiri. Karena Bok Bei sudah mengajarinya bermacam-macam pengetahuan yang sangat bermanfaat untuk kehidupannya mendatang.