Tasawuf Mendamaikan Dunia
Author Buku: MEDIA Zainul Bahru
ISBN: 978-979-033-845-6
Author Resensi: N Ratih Suharti
Tanggal Resensi: 30 Januari 2025
Resensi Buku:
Mengingat kondisi kehidupan modern yang semakin sarat dengan persoalan-persoalan pelik yang menghambat tercapainya kesejahteraan fisik maupun spiritual, sebagai dimensi spiritual Islam ilmu tasawuf sebaiknya tetap dikaji dan diselami esensinya. Persaingan ketat untuk mempertahankan hidup atau kegelisahan yang ditimbulkan oleh krisis spiritual, menyebabkan banyak manusia modern menderita tekanan mental akut. Agama yang seharusnya mampu mengatasi persoalan apapun yang dihadapi umatnya, khususnya yang berkaitan dengan kehidupan spiritual, karena diajarkan secara terlalu formal atau dogmatik, sering tidak mampu menyentuh akar persoalannya dan karena itu tidak mampu menjadi penawar yang dibutuhkan.
Sebagai dimensi spiritual dengan pemahaman esoterik nya, tasawuf diharapkan mampu memberi solusi terhadap problem-problem yang dihadapi manusia modern, khususnya persoalan mental-spiritual yang banyak melanda mereka. Oleh karena itu, setiap penulisan atau publikasi yangberkaitan dengan dimensi spiritual Islam yang kita sebut tasawuf ini patut kita sambut dengan gembira dan antusiasme tinggi. Karena dalam tasawuf terdapat harapan besar ditemukannya solusi-solusi esensial dalam spiritual manusia modern.
Memang saat ini tasawuf telah lebih baik dikenal dan diapresiasi oleh umat dibanding dengan masa-masa lalu. Meskipun begitu, tasawuf masih sering dicitrakan sebagai disiplin ilmu yang bersifat personal atau individual dan tidak terlalu sensitif dengan persoalan sosial atau kemanusiaan pada umumnya. Kesan ini sekalipun tidak semuanya salah, tetapi juga tidak semuanya benar. Mengapa demikian? Karena hal ini dapat terlihat misalkan, kita bisa menemukan tokoh-tokoh tertentu yang ajaran-ajaran tasawufnya sangat dinamis dan progresif. Jalal al-Din Rumi, misalnya beliau selalu mengajarkan self-essertion tercapainya kebahagiaan hidup manusia. Tentu saja kesalehan pribadi itu penting tetapi menurutnya tidak cukup.
Buku ini menunjukkan bagaimana tasawuf sebenarnya tidak bisa dipisahkan dari ide-ide kemanusiaan (humanistik) dan sangat menjunjung tinggi nilai-nilai sosial, tentunya dengan caranya sendiri. Dari buku ini kita bisa mengerti betapa banyak sufi yang menjunjung ide-ide bahkan tindakan "altruistik" dimana mereka rela mengorbankan segala apa yang dimilikinya untuk kepentingan orang lain. Tindakan "Altruisme" tersebut sekaligus untuk menepis kesan negatif selama ini tentang tasawuf yang seolah-olah bersifat asosial. Altruisme tersebut bukan lah satu-satunya contoh dari sikap kemanusiaan tasawuf yang diangkat oleh buku ini. Konsep futuwwah (kesatriaan/civalry) dan inklusivisme adalah contoh lain yang akan memperkuat posisi kemanusiaan tasawuf dalam buku ini. (N Ratih Suharti)
Kata Kunci : Ilmu Tasawuf, Perdamaian Dunia