Islam Fundamentalis di Perguruan Tinggi Umum : Kasus Gerakan Keagamaan Mahasiswa Universitas Sriwijaya Palembang
Author Buku: KASINYO, Harto
ISBN: 978-979-797-247-9
Author Resensi: N Ratih Suharti
Tanggal Resensi: 11 Februari 2025
Resensi Buku:
Maraknya aktivitas keberagamaan mahasiswa di beberapa perguruan tinggi umum termasuk di Universitas Sriwijaya (UNSRI) Palembang pada dua dekade terakhir, di satu sisi sangat menggembirakan dan patut dibanggakan, karena fenomena ini mengindikasikan menguatnya religiusitas di kalangan mahasiswa meskipun mereka berada di lingkungan kampus sekuler. Namun, di sisi lain seiring maraknya aktivitas keberagamaan di kalangan mahasiswa tersebut, diikuti dengan kemunculan berbagai macam gerakan keagamaan yang cenderung bercorak fundamentalis, bahkan ada yang cenderung ekstrim. Hal ini dapat dilihat dari sikap mereka yang menolak cara berpikir historis dan hermeneutis dalam memahami teks keagamaan. Dengan kata lain, mereka menyandarkan pada pemahaman secara harfiah, literalis-tekstualis., a-historis dan bahkan rigid terhadap Kitab Suci. Mereka juga cenderung bersikap ekslusif dengan cara menarik garis tegas antara kelompoknya dengan kelompok lain. Di UNSRI, gerakan-gerakan dakwah keagamaan tersebut adalah gerakan Tarbiyah, gerakan Salafi, gerakan Jamaah Tabligh dan gerakan Hizbut Tahrir. Kecenderungan keberagamaan tersebut menjadi demikian kompetitif di kampus UNSRI menyaingi organisasi ekstra yang sangat populer pada dekade sebelumnya, permasalahannya, mengapa gerakan keagamaan yang cenderung fundamentalis itu dapat tumbuh dan berkembang di UNSRI serta bagaimana varian-varian ini bisa berkembang?
Secara umum, gerakan-gerakan tersebut mempunyai kecenderungan pemahaman, pandangan, prinsip dan tujuan yang hampir sama, yakni mengimplementasikan Islam secara Kaffah dalam kehidupan kesehariannya. Masing-masing gerakan memiliki seperangkat konsep kepercayaan, pandangan cita-cita, nilai dan landasan perilaku yang dirumuskan dalam konsep-konsep ajaran, yang kemudian menjadi landasan bagi para anggota dan pendukungnya dalam bersikap dan berperilaku. Perbedaannya hanya terletak pada cara-cara yang ditempuh untuk mewujudkan atau menggolkan tujuan tersebut.
Gerakan Islam fundamentalis di UNSRI lebih diminati dan didominasi oleh kalangan mahasiswa dari ilmu-ilmu alam (teknik, MIPA, pertanian, farmasi dan kedokteran). Bila dicermati, tampaknya persoalan ini sangat erat hubungannya antara cara berpikir Islam fundamentalis yang sangat rigid dalam memahami teks keagamaan dengan epistimologi yang dikembangkan pada fakultas-fakultas eksakta yang bertumpu pada logika ilmu alam “hitam-putih”, “salah-benar”, “beriman-tidak beriman” dan “sah-tidak sah”. Oleh karena itu, ada kecenderungan bahwa mahasiswa yang basisnya dari ilmu alam cenderung menerima agama (aqidah, ibadah, akhlak, syari’ah, muamalah) sebagaimana adanya, sebagaimana mereka menerima hukum-hukum ilmu-ilmu alam. Namun, tidak demikian bagi mereka yang belajar ilmu-ilmu sosial dan humaniora, yang tidak mengenal hukum yang pasti dan berlaku umum. (N Ratih SuhartI)
Kata Kunci : Gerakan Islam Fundamentalis – Universitas Sriwijaya Palembang