Yusuf as : Kisah Terbaik Sepanjang Masa
Author Buku: Syaikh Ahmad Izzuddin Abdullah Khalafullah; Penerjemah, Jamaluddin
ISBN: 978-623-220-138-5
Author Resensi: N Ratih Suharti
Tanggal Resensi: 30 Januari 2025
Resensi Buku:
Kisah Nabi Yusuf As sangat populer dalam agama-agama samawi sebelum Islam. Islam sendiri mengisahkannya secara lengkap dan detail dalam satu surah al-Quran, yakni surah Yusuf, surah ke-12. Kisah Nabi Yusuf mendapatkan tempat tersendiri dalam satu surah penuh dalam al-Quran, yakni surah Yusuf, surah ke-53 sesuai urutan turun surah Makkiyah dan surah ke-3 yang diturunkan setelah surah al-Isra' (urutan surah al-Isra' adalah 50). Surah Yusuf termasuk salah satu surah yang diturunkan pada masa-masa sulit yang dihadapi oleh Rasulullah setelah wafatnya Abu Thalib pamannya dan Khadijah istrinya.
Semua ulama sepakat ayatnya berjumlah 111, jumlah katanya 1.776 kata, dan hurufnya berjumlah 7.166. tidak ada perbedaan ayat dalam surah ini. Akhir kata dari setiap ayat surah Yusuf ini adalah huruf lam, mim, nun dan ra'. Diantaranya, ada satu ayat yang diakhiri dengan huruf lam, yaitu "Allah adalah saksi terhadap apa yang kita ucapkan (naqulu wakil)." Surah ini hanya mempunyai satu nama yaitu surah Yusuf karena berisi kisah Nabi Yusuf. Berbeda dengan kisah-kisah para nabi dan rasul lain yang bertebaran dan terpencar-pencar di berbagai surah. Tak ada kisah nabi dan rasul yang selengkap dan sedetail kisah Yusuf.
Buku ini bukan sekedar menggambarkan biografi Yusuf baik dari segi fisik sebagai manusia paling tampan pada masanya, maupun dari segi kecerdasan sebagai ahli takwil dan ahli tata kelola ekonomi yang mampu membawa Mesir melewati masa krisis pangan selama tujuh tahun. Dalam pemaparan kisahnya Nabi Yusuf ini ditulis mengikuti urutan ayat yang merupakan kronologi kisah, satu per satu ayat dikupas dari berbagai sisi dan dijelaskan beragam tafsirnya dari para ahli tafsir klasik kondang. Kemudian, dikupas secara kritis dan mendalam dengan argumen-argumen yang kuat. Hingga disimpulkan suatu tafsir yang sahih dan layak dengan marwah para nabi dan rasul untuk menyampaikan risalah-Nya kepada umat manusia demi kemaslahatan mereka. Ahli sejarawan abad ke-19 M G Syncellus menyatakan bahwa terjadinya kelaparan pada masa Hyksos tepatnya di masa raja mereka, Apepi semasa dengan Nabi Yusuf. Hal ini merujuk kepada peninggalan dakwah Yusuf. Komentar lainnya mengatakan Yusuf semasa dengan dinasti ke-12 pada masa Sesostris I (1980-1936 SM), Firaun kedua dari dinasti ini yang bersandar kepada lukisan arkeologis yang ditemukan di kuburan Bani Hasan yang menetapkan terjadinya kekeringan parah pada masanya. Sementara Durrant memilih Sesostris II (1906-1888 SM), Firaun keempat dinasti ini sedangkan menurut Halle masa Yusuf sekitar 1800 SM, sesuai dengan pemerintahan Amenhotep III (1850-1800 SM) atau Amenhotep IV (1800-1792 SM). Pendapat lain dari Thomas Mann, sejarawan Jerman menyatakan bahwa masa kisah Yusuf semasa dengan Akhenaten X, Firaun dinasti ke-18 (1370-1352 SM). (N Ratih Suharti)
Kata Kunci : Biografi/Sejarah – Kisah Nabi Yusuf.