Sewindu Menata Rindu / Azmul Pawzi
Author Buku: Azmul Pawzi
ISBN: 978-979-794-541-1
Author Resensi: N Ratih Suharti
Tanggal Resensi: 25 Februari 2025
Resensi Buku:
Rindu adalah sebuah konsekuensi akan cinta yang terpendam. Ia akan tumbuh berkembang seiring rasa yang semakin dalam. Adakalanya ia menjadi melodi indah yang menemani setiap senyum ceria. Ada masanya ia menjadi tersangka akan kesenduan yang melanda. Ia memperlambat waktu, menyita pikiran hingga menguras perasaan. Kadang ia begitu manis, kadang begitu pahit. Kadang ia dinikmati, kadang ia dibenci.
Manusia memang begitu lugu dalam mengartikan rindu. Karena memahaminya tak lebih mudah dari mengerti akan cinta. Keduanya sama-sama pelik, sama-sama sukar dimengerti. Karena rindu layaknya langit yang membentang luas. Ia sulit dibatasi ruangnya, sukar dicari ujungnya. Ia bisa saja menjadi energi bagi seseorang untuk menjadi sosok beriman dan taat. Ia juga bisa menjadi pendorong akan keingkaran manusia. Bagitulah rindu bekerja, ia ada karena pergulatan hati yang bergemuruh, juga kenangan yang menyapa.
Buku “Sewindu Menata Rindu” (2017) adalah buku pertama yang ditulis oleh Azmul Pawzi, lelaki penghuni Jakara kelahiran 10 Juli 1994 yang berdarah Minang. Beliau merupakan lulusan dari Universitas Andalas Jurusan Ilmu Ekonomi, meski latar belakang pendidikan dari ilmu Ekonomi tak menyurutkannya untuk cinta pada dunia sastra dan dunia kepenulisan. Buku yang ditulisnya ini merupakan hasil dari pemikirannya yang sering menjadi pendengar setiap cerita dan curahan hati dari dari temen-teman sekitarnya di bangku sekolah.
Entah apa yang mereka pikirkan, menceritakan segala rasa dan pemikiran mereka, sehingga dari setiap cerita mereka tersebut membuat diri penulis memahami akan sulitnya hati yang patah, mengerti sedihnya harapan yang terputus, mengetahui betapa gusarnya kenangan yang timbul, tentu saja dengan begitu semakin menyadari akan rindu yang terselip dalam setiap cerita yang ada.
(N Ratih Suharti)