Dune : Mesias

Author Buku: Frank Herbert; Penerjemah, Reni Indardini

ISBN: 978-623-134-166-2

Author Resensi: N Ratih Suharti

Tanggal Resensi: 21 Maret 2025

Resensi Buku:

"Dune: Mesias" adalah buku kedua dalam seri Dune, yang melanjutkan kisah epik tentang Paul Atreides, yang kini dikenal sebagai Muad'Dib, setelah berhasil mengambil alih kekuasaan di planet gurun, Arrakis. Setelah menjadi Kaisar yang baru, Paul menghadapi tantangan besar dalam memimpin kerajaan yang luas dan penuh dengan konflik. Namun, meskipun ia telah mengalahkan musuh-musuhnya dan menguasai sumber daya paling berharga di alam semesta—rempah (spice)—Paul merasa terperangkap dalam takdir yang tidak dapat ia hindari.

"Dune: Mesias" mengisahkan perjalanan Paul setelah mencapai puncak kekuasaannya, namun menghadapi konsekuensi dari keputusan-keputusan besar yang telah ia ambil. Meski dipuja sebagai penyelamat oleh banyak orang dan dihormati sebagai seorang dewa, Paul mulai merasakan beban dari pengaruh besar yang dia miliki, serta pengorbanan-pengorbanan yang harus ia bayar. Kekuatan rempah yang mengendalikan perdagangan dan politik galaksi, serta kemampuan Paul untuk melihat masa depan melalui visi-visinya yang luar biasa, membuatnya berada di posisi yang sangat sulit. Ia terjebak dalam jaring politik, konspirasi, dan intrik yang mengancam tak hanya hidupnya, tetapi juga keselamatan orang-orang terdekatnya, termasuk istrinya, Chani, dan saudara tirinya, Alia.

Dalam buku ini, Paul harus menghadapi berbagai kekuatan yang ingin merusak stabilitas yang dia bangun, termasuk kelompok Bene Gesserit, Tleilaxu, dan para pemberontak yang ingin menggulingkan kekuasaannya. Dune: Mesias mengungkapkan sisi gelap dari kepemimpinan dan kekuasaan, serta bagaimana seorang pemimpin yang dihormati bisa terjebak dalam lingkaran takdir yang tak terhindarkan, dihadapkan pada dilema moral yang mendalam.

Buku ini menyoroti tema-tema besar seperti takdir, pengorbanan, dan konsekuensi dari kekuasaan. "Dune: Mesias" adalah kisah tentang bagaimana sebuah masyarakat yang tampaknya dipenuhi dengan kemuliaan dan kemenangan, sebenarnya penuh dengan konflik batin dan pertanyaan-pertanyaan besar tentang makna kepemimpinan dan tanggung jawab. Dengan gaya penulisan yang mendalam dan penuh filosofi, Frank Herbert mengajak pembaca untuk merenungkan perjalanan Paul Atreides dalam menghadapi takdirnya yang rumit. Secara keseluruhan, "Dune: Mesias" adalah kelanjutan yang gelap dan penuh ketegangan dari kisah Dune, membawa pembaca lebih dalam ke dalam dunia politik dan spiritual yang kompleks dari saga ini. (N Ratih Suharti)