Subjek Sunda: Genealogi, Kelahiran, dan Kewilayahan

Author Buku: Holy Rafika Dhona

ISBN: 978-602-0788-62-3

Author Resensi: N Ratih Suharti

Tanggal Resensi: 30 Mei 2025

Resensi Buku:

Buku ini menyajikan kajian mendalam tentang konstruksi identitas etnis Sunda melalui perspektif genealogi Foucauldian. Penulis menganalisis wacana-wacana yang berkembang di kalangan penulis Sunda, terutama yang dimuat dalam surat kabar Papaes Nonoman (1914–1919), yang diterbitkan oleh Paguyuban Pasundan. Melalui pendekatan ini, buku ini menyoroti bagaimana kolonialisme membentuk kesadaran akan identitas dan kewilayahan Sunda. Penulis menegaskan bahwa identitas Sunda bukanlah entitas yang bersifat kodrati dan tetap, melainkan hasil dari konstruksi sejarah dan wacana yang dinamis.

Poin utama yang disampaikan dalam buku kajian etnis ini adalah diantaranya;

 

  • Genealogi Identitas Sunda: Analisis terhadap bagaimana identitas Sunda terbentuk sebagai respons terhadap kolonialisme dan interaksi dengan kekuatan eksternal.
  • Kewilayahan dan Nasionalisme: Kajian tentang bagaimana konsep wilayah dan nasionalisme berkembang di kalangan masyarakat Sunda pada awal abad ke-20.
  • Hibriditas Budaya: Eksplorasi tentang bagaimana budaya Sunda berinteraksi dan beradaptasi dengan pengaruh luar, menghasilkan bentuk-bentuk budaya yang baru dan kompleks.
  • Wacana Kemadjoean: Pembahasan tentang bagaimana wacana kemajuan dipahami dan dinegosiasikan oleh masyarakat Sunda, khususnya dalam konteks pembebasan budaya dari dominasi budaya Jawa.
  • Analisis dan pendekatan penulis menggunakan metode analisis wacana Foucauldian untuk mengkaji teks-teks yang berkaitan dengan identitas Sunda. Pendekatan ini memungkinkan penulis untuk mengidentifikasi bagaimana kekuasaan dan pengetahuan berperan dalam pembentukan subjek etnis Sunda. Dengan fokus pada surat kabar Papaes Nonoman, buku ini mengungkap bagaimana wacana-wacana tertentu membentuk kesadaran kolektif dan identitas etnis di kalangan masyarakat Sunda.

    Kelebihan dari buku ini memberikan perspektif baru dalam memahami identitas Sunda, yang tidak hanya dilihat sebagai warisan budaya yang statis, tetapi sebagai konstruksi sosial yang dinamis. Dengan pendekatan genealogi, penulis berhasil menunjukkan bagaimana identitas Sunda terbentuk melalui interaksi dengan kekuatan kolonial dan bagaimana wacana-wacana tertentu memainkan peran penting dalam proses tersebut. Kontribusi utama buku ini adalah kemampuannya untuk meruntuhkan pandangan tunggal tentang identitas Sunda dan menggantikannya dengan pemahaman yang lebih kompleks dan nuansa.