Inteligensi Embun Pagi
Author Buku: Dee Lestari
ISBN: 978-602-291-131-9
Author Resensi: N Ratih Suharti
Tanggal Resensi: 14 Juli 2025
Resensi Buku:
Setelah lebih dari satu dekade perjalanan, serial Supernova akhirnya mencapai klimaksnya dalam Inteligensi Embun Pagi, buku keenam yang menyatukan seluruh potongan kisah dan tokoh dari lima buku sebelumnya: Kesatria, Puteri, dan Bintang Jatuh; Akar; Petir; Partikel; dan Gelombang.
Dalam buku ini, pembaca dibawa ke dalam pusaran yang mengungkap jalinan besar antara tokoh-tokohnya—Diva/Reuben, Bodhi, Elektra, Zarah, Alfa, dan Ishtar—yang selama ini ternyata terhubung oleh satu benang merah: mereka adalah bagian dari kelompok manusia istimewa bernama Infiltran, individu dengan kesadaran tinggi, kepekaan spiritual dan kemampuan luar biasa yang berperan penting dalam evolusi kesadaran umat manusia.
Alfa, tokoh sentral dalam buku ini, berperan sebagai jembatan antar dimensi kesadaran. Melalui proses yang spiritual dan penuh refleksi, Alfa menjadi saksi dari bagaimana fragmen-fragmen kehidupan tokoh-tokoh sebelumnya saling menyatu, membentuk satu narasi besar yang menyoroti pentingnya empati, koneksi antar jiwa, serta potensi transendensi dalam setiap manusia.
Inteligensi Embun Pagi bukan hanya sebuah cerita fiksi ilmiah dan spiritual, tetapi juga refleksi mendalam akan dunia modern—tentang bagaimana manusia perlahan kehilangan esensi dirinya karena terjebak dalam ilusi kendali dan teknologi, serta panggilan untuk kembali menyatu dengan alam, intuisi, dan kesadaran yang lebih tinggi.
Buku ini ditulis dengan bahasa yang puitis namun penuh makna, kaya akan simbolisme, dan menyajikan pertanyaan-pertanyaan filosofis yang menggugah:
Siapakah kita sesungguhnya?Apakah yang kita sebut sebagai “realitas” benar-benar nyata?
Dan, mungkinkah embun pagi—simbol dari kejernihan, awal baru, dan kesadaran murni—adalah jawaban atas masa depan umat manusia?
Dengan akhir yang terbuka namun pencerahan yang mendalam, Dee Lestari menyampaikan pesan bahwa setiap manusia memiliki potensi untuk bangkit, terhubung, dan bertransformasi—bila ia berani menyelami dirinya sendiri. (N Ratih Suharti)