Cintaku Di Lembata

Author Buku: Sari Narulita

ISBN: 978-602-03-1040-4

Author Resensi: N Ratih Suharti

Tanggal Resensi: 09 Desember 2022

Resensi Buku:

Mengisahkan tentang perjalanan Kayla, seorang penulis perempuan dari Jakarta yang pada masa mudanya adalah seorang artis peran, ke Lembata dalam rangka memenuhi ajakan sahabatnya Eleonora yang berasal dari NTT (tepatnya dari Adonara yang konon bersebrangan dengan Pulau Lembata) untuk mengikuti rombongan wisata Kementerian Pariwisata dalam Pers Conference Adventure Lembata di tahun 2014. Novel ini terdiri dari 15 bab yang hampir di setiap babnya mendeskripsikan betapa indahnya Pulau Lembata.

Dalam perjalanan itu, tanpa disangka Kayla kembali dipertemukan dengan seorang lelaki dari masa lalunya. Lelaki itu dipanggil oleh Kayla dengan nama Gringgo yang nama aslinya adalah Elanda, seorang perwira tentara yang dulu menjadi penjaga keamanan di NTT. Gringgo ini seorang lelaki yang berasal dari Kupang ibukota NTT, yang beribukan perempuan cantik asal Rote dan berayah asal Sabu. Gringgo merupakan seseorang yang pernah menempati tempat teristimewa ketika remaja dulu. Saat Kayla masih bergabung dengan BKKSM (Badan Kerja Sama Seniman Militer) di mana Kayla pernah menjadi artis film dan kemudian jatuh cinta pada Gringgo. Sayangnya mereka tidak bersatu karena alasan tertentu di kala itu. (bab 7 hal 63)

Selama perjalanan Kayla di Kupang dan Pulau Lembata, mereka terus bertemu dan kembali manjalin kasih yang lama tertunda. Mereka bisa merasakan kembali cinta yang terpisahkan oleh ruang dan waktu selama bertahun-tahun akhirnya bersemi kembali dan Pulau Lembata menjadi saksi bisu romantisme cinta mereka. Pertemuan-pertemuan penyambung rindu Kayla dan Gringgo berpadu dengan pengalaman perjalanan Kayla melihat sisi pariwisata yang indah dari Lembata, bertualang di Desa Lamagute, Desa Amakaka, Kampung Adat Lewohala yang terletak di lereng gunung Ile Lewotolok dan tempat-tempat lainnya dengan berbagai tradisi dan kebudayaan yang masih dipegang teguh oleh penduduk yang masih natural, penuh kearifan lokal dan sederhana di Lembata. Ada alam pegunungan yang asri, pantai yang masih perawan, desa-desa tradisional dengan ritual adat dan keramahan masyarakatnya, tradisi berburu ikan paus yang eksotik, kain tenun, sasando, matahari tenggelam, serta bulan terbit yang romantis.

Keindahan alam serta keramahan masyarakat yang ditemui Kayla selama perjalanan wisata itu membuatnya ingin menetap di NTT dan hidup bersama dengan Gringgo. Namun, romansa Kayla dan Gringgo mendapat pertentangan dari sahabatnya Eleonora, sebab tidak ada seorangpun yang pernah benar-benar bertemu Gringgo selain Kayla. Eleonora merasa hubungan Kayla dan Gringgo terlalu misterius, ditambah lagi Kayla masih terikat status pernikahan walaupun hanya tinggal di atas kertas. Kemudian, Kayla secara misterius bertemu seorang lelaki tua yang memberi peringatan keras kepadanya agar tidak mengganggu Gringgo, karena hubungan mereka sudah terlambat. Lelaki tua itu mengaku diberi mandat oleh leluhur Gringgo untuk menjaganya. Setelah pertemuan Kayla dengan lelaki tua tersebut, perlakuan Gringgo kepadanya juga berubah, dia nampak lebih hati-hati dalam bertindak. Adanya peringatan misterius, ditambah ujaran Gringgo yang menginginkan Kayla untuk tidak menetap di NTT, dan juga kuatnya pernyataan ketidaksetujuan Eleonora, sahabatnya, terhadap hubungan Kayla dengan Gringgo, akhirnya membuat Kayla kembali ke Jakarta dengan perasaan yang hancur.

Akan tetapi, Kayla tetap punya hasrat kuat untuk kembali lagi ke NTT nantinya. Karena meskipun cintanya terhadap Gringgo telah hancur, Kayla terlanjur jatuh cinta pada Lembata. Kayla sangat kagum dengan keindahan alam Lembata yang masih murni, budaya dan tradisi yang masih terjaga. Namun sayang, semua tentang Lembata itu belum banyak diketahui oleh orang. Keinginannya sangat kuat untuk memperkenalkan Lembata ke Masyarakat yang lebih luas lewat tulisan-tulisannya...

UNSUR POSITIF

Kisah yang menarik untuk dibaca karena merupakan novel yang bertemakan tentang perjalanan, tentang keindahan destinasi dan keramahan masyarakat tradisional yang digambarkan dengan sangat jelas. Selain itu kisahnya juga mengandung unsur kritik sosial yaitu dengan memasukan ajakan pada para pemuda NTT untuk kembali membangun daerahnya sendiri serta kritikan belum meratanya pembangunan di Indonesia terutama di bagian timur Indonesia.

Dari sisi penulis juga meski sudah berusia paruh baya namun semangatnya untuk berkarya patut dicontoh oleh kita sebagai generasi penerus bangsa.

UNSUR NEGATIF

Penyampaian cerita yang sangat detail dan luas membuat fokusnya terlalu banyak bila dijadikan sebagai ajang promosi (media promosi). Kisah romansa yang misterius juga bisa membawa kesan penuh mistis. Selain itu kisah cinta dalam novel Lembata ini terlalu klise dan kurang kuat secara emosional jadi keliatan berperan sebagai pengantar saja.