Menjadi Banten / BAMBANG Qomaruzzaman
Author Buku: BAMBANG Qomaruzzaman
ISBN: 978-602-71404-3-1
Author Resensi: N Ratih Suharti
Tanggal Resensi: 28 Agustus 2023
Resensi Buku:
Buku dengan judul Menjadi Banten ini menampilkan pesantren, ilmu dan buku sebagai identitas Budaya Banten. ketiganya menjadi identitas asli peradaban Banten sejak zaman Maulana Hasanuddin. Tujuan penerbitan buku ini adalah mendorong publik Banten agar kembali menjadikan ilmu dan buku, terlebih pesantren dan tradisinya menjadi tulang punggung pembangunan IPM Provinsi Banten. Buku ini dapat dijadikan fondasi bagi pengembangan masyarakat Banten yang sadar literasi dan sadar terlibat membangun Banten masa depan.
Peradaban Islam Banten merupakan peradaban pesantren, peradaban yang dibangun dari pengajaran ilmu-ilmu agama dan umum di pesantren. Dari pesantren inilah kerajaan dibangun, dari pesantren ini pula lahir tokoh-tokoh besar yang mempengaruhi umat Islam Indonesia, bahkan dunia, seperti Nawawi al-Bantani dan Syekh Yusuf Makasar.
Catatan sejarah Banten sebenarnya juga mencatat adanya aktivitas keilmuan di seluruh babakan sejarah kerajaan Banten. Pengajaran ilmu pesantren sudah dimulai dari Sunan Gunung Djati ke Maulana Hasanuddin dan terus berlanjut sampai pada raja-raja berikutnya. Pada zaman raja ke-3 diceritakan telah muncul Ulama dari Madinah yang menjadi gurunya Maulana Hasanuddin sekitar tahun 1589 yakni Kiai Dukuh atau Pangeran Kasunyatan. Lalu yang fenomenal adalah adanya kegiatan ilmiah resmi kerajaan Banten, Muhammad Abdul Qadir (1596-1651) yang mengirimkan utusan pada tahun 1638 untuk mendapatkan semacam pengesahan atas penggunaan kitab-kitab tasawuf wujudiah. Belum lagi pola pemerintahan Banten yang sejak awal didasarkan pada syariat dan diwujudkan dalam pranata qadi yang kemudian dihapuskan Belanda pada tahun 1868. Setelah tahun 1868 ini sejarah mencatat banyak pemberontakan terhadap Belanda yang dilakukan oleh ulama dan santri.
Dalam buku ini juga menyajikan Banten sebagai satu proses yang belum selesai. Banten adalah proyek sejarah para wali dan ulama yang terus tumbuh dan harus didukung sehingga mencapai titik puncaknya. Atau jika masa lalu sudah dianggap mencapai titik puncak tertentu, selaiknya ditemukan pemicu pencapai titik puncak itu, lalu dengan ikhtiar tertentu titik puncak itu kembali dicapai lagi dan lagi. Buku ini juga melakukan analisis atas babad Sejarah Banten dan babat terkait. Babad-babad itu berbahasa Jawa-Serang dan ditampilkan (pada buku ini) panjang lebar dalam bahasa Jawa-Serang. Selain untuk memperkenalkan Sejarah Banten yang selama ini menjadi bahan penulisan para sejarawan, juga untuk mengembalikan spirit menghidupkan bahasa Jawa-Serang sebagai salah satu bahasa Provinsi Banten.