Legenda dan Falsafah Gayo
Author Buku: Yusra Habib Abdul Gani
ISBN: 978-602-466-167-0
Author Resensi: N Ratih Suharti
Tanggal Resensi: 30 Agustus 2023
Resensi Buku:
Sebagai kearifan lokal, legenda dan falsafah Gayo dikenal pasti mempunyai nilai-nilai kultural yang amat berguna bagi pendidikan moral, sekaligus memperindah kemesraan interaksi sosial-kemasyarakatan yang agaknya dapat dikembangkan, dimajukan dan dirumuskan ke dalam silabus pendidikan. hasil pemikiran ini dapat diapdopsi dan di transformasi ke dalam aktivitas kehidupan sosial-kemasyarakatan umumnya dan praktek administrasi ketatalanegaraan khususnya yang mozaiknya berciri ke-Gayo-an.
Setiap unit masyarakat, clan, etnis maupun bangsa, dikenal pasti memiliki identitas dan karakteristik tersendiri yang berbeda antara satu dengan lainnya. Inilah khazanah yang mengagumkan dalam tamadun manusia. Khususnya dalam tamadun masyarakat Gayo, sastrawan Gayo berjaya memperkenalkan pelbagai ragam fragmen budaya yang dituangkan ke dalam seni suara dan seni tari, sekaligus memperkenalkan gerak yang memiliki makna yang amat mendalam. Begitu juga legenda, seperti kisah Inen Mayak Pukes, Putri Ijo dan Atu Belah Atu Bertangkup yang selama ini hanya dinikmati dalam bentuk sastra lisan yang dituturkan secara berantai dari mulut ke mulut dan dari zaman ke zaman, ternyata begitu sarat dengan nilai-nilai pendidikan moral secara universal dan ajaran Islam yang diresapi ke dalam budaya Gayo serta kehidupan sosial kemasyarakatannya. Hai lain yang mengagumkan adalah budayawan dan sastrawan Gayo yang menghasilkan pemikiran agung dan unggul pada umumnya terdiri dari seniman atau pun budayawan autodidak yang tidak mengecap pendidikan tinggi atau pendidikan khusus tentang seni budaya Gayo. Dengan kekuatan nalar dan imajinasi original yang dimilikinya, tanpa literatur sebagai rujukan dan dengan bermodalkan keindahan alam Gayo dan keunikan budayanya; karya-karya mereka ternyata mampu meretas kebutuhan budaya dan mempunyai kadar keilmuan yang sungguh luar biasa cerdas. Keratan-keratan puisi mereka mampu mengguncang dan membangunkan semangat dan jiwa-jiwa yang mati, bersemi semula dan melompat ke alam pikiran yang jauh ke depan (beyond of mind), terasa amat sukar dicerna oleh mereka yang tidak atau bahkan yang memiliki pengetahuan budaya Gayo sekalipun.
Kini, tiba masanya legenda dan falsafah hidup yang diciduk dari keberagaman gerak tari dan lagu-lagu Gayo, konsep Umah Selang, Keben dan Kerawang Gayo dipositifkan ke dalam karya ilmiah, agar semua legenda tersebut tidak lapuk atau pun punah mati di medan globalisasi perebutan pengaruh dan pertarungan antara keunggulan budaya Gayo versus budaya asing. Seiring denganya, karya-karya seniman dan budayawan Gayo yang briliant itu tidak lagi disimpan di bibir saja, melainkan di rak-rak perpustakaan. Buku ini hadir diharapkan untuk memotivasi para generasi muda Gayo saat ini agar bisa berperan sebagai juru selamat dan dapat memelihara budayanya, bukan menjadi sebuah generasi PEMBUNUH peradaban Gayo.