Mission History & Mission Archives / Editor, Huub Lems

Author Buku: Mission History & Mission Archives ; Huub Lems

ISBN: 978-90-71316-00-5

Author Resensi: N Ratih Suharti

Tanggal Resensi: 07 September 2023

Resensi Buku:

Terkadang orang bertanya apakah misi adalah sejarah, sesuatu dari masa lalu, sesuatu dari tahun yang sudah lama dilupakan? Biasanya jawabannya adalah bahwa pertanyaan itu sendiri sangat berat dan misinya hidup lebih dari sebelumnya. Namun misi tampaknya lebih pada agenda gereja-gereja non-barat dan kristen daripada tampaknya menjadi agenda gereja-gereja barat dan kristen. Sekularisme adalah faktor utama di eropa dan mengundang pertanyaan seperti ini. Jika anda berbicara dengan orang kristen dari asia dan afrika, ceritanya sangat berbeda. Sebuah gereja adalah misionaris tau tidak ada sebagai gereja. Itu kembali ke hari-hari paling awal dari gereja kristen dan banyak kristen dari asia dan afrika mengenali diri mereka pada kristen awal dari wasiat baru. Misi adalah juga sejarah yang hidup dan hidup.

Buku ini menyoroti tentang aspek misi tertentu yang mengalihkan perhatian pembaca ke misi dan sejarah gereja dan berfokus pada perlunya arsip dalam menggambarkan sejarah ini. Arsip sangat diperlukan dan bermanfaat, meski arsip disini tidak menceritakan secara lengkap kepada para peneliti. Misi ini merupakan temuan kunci dari seminar yang diadakan di Het Utrecht Archief (HUA) pada bulan April 2010. Seminar di HUA ini dihadiri oleh para sarjana ahli sejarah dan sarjana ahli bidang kearsipan, dari seminar tersebut diinventarisirlah arsip-arsip the Read voor de Zending der Nederlandse Hervormde Kerk (Dewan Misi dari Gereja Reformasi Belanda) untuk diterbitkan yang sebelumnya tinggal di Zendingshuis (Rumah Misi) di Oegstgeest. Arsip Oegstgeest sejak saat itu diselenggarakan dan dibuka untuk umum di Het Utrecht Archief di Utrecht di pusat Belanda.

Buku ini juga merupakan dokumen unik yang karena didalamnya memuat kontribusi dari parasarjana dalam misi, history dan arsip dari jaringan misi 'oegstgeest' sebelumnya. Tiga suara yang mewakili dari Afrika: Klippies Kritzinger (Afrika Selatan), Phillip Laryea (Ghana) dan Dalia Hanna (Mesir). Banyak pendahulu Dewan Misi memusatkan pekerjaan mereka pada Hindia Belanda / Indonesia. Jan Aritonang, Yusak Soleiman, Sylvana Apituley, Josef Hehanussa, Steve Gaspersz, Sientje Loupatty-Latuputty, Yuda Hawu Haba, Max Tontey dan Mufti Ali adalah cendekiawan Indonesia yang terkait dengan subyek ini. Suara-suara Belanda dari Gerrit de Graaf dan Jaap van Slageren melengkapi bagian ini. Bagian terakhir berfokus pada suara-suara Eropa terutama yang mewakili sumber arsip misi Eropa yang relevan untuk negara-negara Afrika dan Asia, khususnya Indonesia.