Semua Kolom
  • Semua Kolom
  • Judul Buku
  • Author Buku
  • Author Resensi
  • ISBN/ISSN

Yang Tetap Dan yang berubah : Sejarah Sukadana Abad xvii-xix / MUHAMMAD Dien Madjid

Author Buku: MUHAMMAD Dien Madjid

ISBN: 978-602-466-176-2

Author Resensi: N Ratih Suharti

Tanggal Resensi: 30 Januari 2024

Resensi Buku:

Buku "Yang Tetap dan Yang Berubah : Sejarah Sukadana Abad XVIII – XIX" adalah buku yang bergenre sejarah, bermutu dan enak untuk dibaca. Wawasan sejarah adalah modal penting untuk menengok segala aspek yang disandarkan pada pembangunan di masa depan. Meski tidak mudah kiranya melakukan penelitian dan penulisan di masa pandemi Covid-19. Selain bersumber dari kajian sejarah lokal yang referensi utamanya masih banyak yang berbentuk sejarah lisan dari para keturunan raja Sukadana, Matan atau Simpang, buku ini juga menggunakan sumber arsip berbahasa Belanda sebagai rujukannya yang diambil dari gedung penyimpanan arsip (ANRI) yang terletak di kawasan Jakarta Selatan.

Sukadana, sebagaimana diketahui adalah merupakan pelabuhan tua yang sudah eksis di Nusantara, sebelum era Majapahit dan terus menjalankan perannya, bahkan hingga hari ini. Tentu belum banyak orang yang mengetahui, bagaimana pelabuhan ini dapat terus menantang zaman, bertransformasi di tengah pusaran politik yang terkadang tidak menentu seperti yang terjadi di periode kolonial. Sukadana mempunyai sejumlah komoditas unggulan yang bernilai tinggi di pasaran regional juga internasional. Garam menjadi komoditas lokal yang banyak diminati oleh penduduk pedalaman, utamanya puak kaum Dayak. Beberapa komoditas lain seperti sarang burung Walet juga mempunyai harga yang cukup stabil di pasaran, sehingga menjadi slah satu komoditas eksklusif yang ditawarkan negeri ini. Selain itu, ada getah perca juga sebagai komoditas yang tidak bisa dikesampingkan. Pemerintah Hindia Belanda yang melanjutkan tugas VOC selalu berkeinginan untuk mendapatkan monopoli atas barang-barang perdagangan ini.

Bagi penduduk Kalimantan Barat, atau Kabupaten Kayong Utara khususnya, sangat penting untuk menambah informasi dengan membaca sejarah milik sendiri juga untuk menularkan budaya literasi ini ke generasi kemudian, guna mengepung gadget yang sering mengoyak keseharian kita, menjadi tidak produktif. Sehingga untuk mengisi ruang yang ditinggalkan akibat pengurangan melihat gadget, maka membaca adalah suatu kegiatan yang dapat dilakukan. Selain itu, buku bersejarah ini dapat menjadi referensi bahwa Sukadana telah memiliki peradaban yang besar pada zamannya. Tentunya ini menjadi motivasi bagi pemerintah dan masyarakat Kayong Utara untuk kembali mengukir sejarah peradaban yang pernah ada. (N Ratih Suharti)

Kata Kunci : Sejarah Pelabuhan Sukadana – Kayong Utara Kalimantan Barat