Semua Kolom
  • Semua Kolom
  • Judul Buku
  • Author Buku
  • Author Resensi
  • ISBN/ISSN

Misionarisme di Banten

Author Buku: Mufti Ali

ISBN: 978-979-19506-0-2

Author Resensi: N Ratih Suharti

Tanggal Resensi: 30 Januari 2024

Resensi Buku:

Dengan hadirnya buku ini membuktikan bahwa menapaknya pemerintahan kolonial Belanda tak luput dari intruksi kristenisasi daerah jajahan. Pertanyaannya adalah bagaimana ortodoksi Islam Banten berhadapan dengan misi Kristen kolonial, akomodifkah atau sebaliknya. Melalui buku ini Mufti Ali sebagai penulis memberikan jawaban dari pendekatan historis atas permasalahan pokok bahwa bagaimanapun upaya misionaris baik terafiliasi dengan kolonialisme atau pun tidak, pada akhirnya harus menghadapi resistensi tinggi dari ortodoksi muslim Banten. Meskipun bukan teori baru, tetapi pada kasus berbeda, penulis melakukan pembuktian bahwa karena Kristen dipandang sebagai warisan kolonial, maka semua yang berbau 'penjajah' harus dipandang infidel. Begitu juga dengan gerakan kristenisasi Banten, untuk ambisi besarnya itu, penulis berupaya keras mengeksplorasi berbagai sumber primer, yang terutama berbasiskan arsip-arsip misionaris, baik yang tersimpan di perpustakaan negeri Belanda maupun di ANRI Jakarta. Tak cukup hanya itu, penulis juga selalu mencari pembuktian lain, dengan menghimpun berbagai kesaksian hidup dari sejumlah informan yang terkait dengan misionarisme di Banten, sambil menelusuri kembali beberapa toponim yang menjadi tapak berdirinya gereja dan eksistensi kelembagaan Kristen serta domisili komunitas-komunitas Kristen lokal baik di daerah Banten sendiri maupun di Jawa Barat.

Buku "Misionarisme Di Banten" ini intinya terdiri dari sebelas bab, yang didalamnya mengandung sekurang-kurangnya delapan isu pokok tentang misionarisme di Banten. Isu Pertama, berkenaan dengan upaya penulis mengantar pembaca pada pemahaman kondisi sosial keagamaan di Banten semasa pemerintahan kolonial. Isu Kedua, membekali pembaca dengan latar belakang historis seputar awal mula misionarisme di Banten, yang dimuali dari kedatangan pedagang Perancis yang memungkinkan adanya peribadatan Katolik sampai peribadatan pedagang Belanda (VOC 1602-1799). Isu Ketiga, yaitu berkenaan dengan praktek misionaris di Banten, segera setelah dibangunnya 'Banten Baru' (Kota Serang sekarang) sebagai pusat pemerintahan kolonial setingkat keresidenan. Isu Keempat, memperkenalkan who's who dengan figur utama misionaris yang melekat pada diri seorang F.L. Anthing sebagai pionir dengan konsep pribumisasi misionarisme dengan mengkade 'Bumi Putera' sebagai penginjil garis depan. Isu Kelima, berkenaan dengan proliferasi penganut Kristen yang sebarannya hingga ke daerah Jawa Barat. Isu Keenam, merupakan upaya tentatif penulis untuk menyajikan wacana konseptual berkenaan dengan pandangan berbeda tentang Islam dan Kristen. Isu Ketujuh, yang terfokus pada interaksi antar penganut berbeda, sebagimana digambarkan melalui detail-detail peristiwa konfliktual (perbedaan persepsi kristiani tentang Islam dan respon Islam tentang misionarisme. Isu Kedelapan, memberikan argumentasi teoritis tentang misionarisme dan konversi agama berdasarkan fakta-fakta empiris yang universal. ( N Ratih Suharti )

 

Kata Kunci : Sejarah Misionarisme - Banten