Jawara Banten : Perspektif Transformasi Masyarakat Banten
Author Buku: HS Suhaedi
ISBN: 978-602-340-008-20
Author Resensi: N Ratih Suharti
Tanggal Resensi: 31 Januari 2024
Resensi Buku:
Istilah Jawara muncul bersamaan dengan situasi sosial yang memungkinkan terdesaknya nilai-nilai budaya tradisional oleh budaya Barat yang dipaksakan oleh Pemerintahan Kolonial. Sistem kekuasaan kolonial dengan segala perangkatnya, langsung atau tidak telah mengakibatkan depriviasi kultural bagi nilai-nilai lokal. Di sisi lain, masyarakat Banten pada abad ke-19 adalah masyarakat yang memiliki tradisi kesetiaan terhadap nilai-nilai lama yang memiliki daya tahan yang luar biasa. Kekuatan itulah yang mendorong masyarakat untuk mencari cara-cara alternatif untuk mempertahankan nilai-nilai tradisionalnya. Dalam sistem politik yang berkuasa dan undang-undang yang menopangnya tidak memberi kemungkinan kepada orang-orang yang tersingkir itu untuk mencari keadilan, maka satu-satunya jalan yang terbuka bagi mereka adalah kekuatan dan kekerasan. Pada saat awal abad ke-19 ini juga merupakan titik awal terjadinya pemberontakan-pemberontakan dimana jawara juga turut terlibat di dalamnya.
Jawara telah berhasil mempertahankan kekuasaan (power), prestise dan privilese dalam arti bahwa dalam percaturan kekuasaan di Banten, baik pemerintah atau siapapun harus memperhitungkan keberadaan jawara. Keberhasilan memguasai terhadap tiga dimensi tersebut memudahkan jawara untuk melakukan mobilitas sosialnya. Jawara tidak saja mengembangkan pola mobilitas yang bersifat intragenerasi tetapi juga berusaha mengembangkan pola mobilitas yang bersifat horizontal sehingga kepemimpinannya dapat diakui oleh berbagai lapisan masyarakat di Banten. Dengan demikian, teori kekuasaan Lenski yang menempa power (kekuasaan) sebagai sumber utama dalam mempengaruhi stratifikasi sosial relevan untuk memotret perubahan sosial jawara di Banten. Persebaran kekuasaan jawara melalui kepemimpinan sosial dan politik mempengaruhi dimensi privilese dan pretise jawara. Hal lain yang mempengaruhi jawara adalah adanya dukungan struktur sosial masyarakat Banten. Jawara memiliki legitimasi dan dukungan masyarakat karena mereka hadir dan dapat memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Meski menurut penjajah jawara adalah bandit sosial, tetapi masyarakat Banten tetap mendudukan mereka (jawara) sebagai pembela dan pejuang masyarakat. (N Ratih Suharti)
Kata Kunci : Jawara Banten, Transformasi Masyarakat