Semua Kolom
  • Semua Kolom
  • Judul Buku
  • Author Buku
  • Author Resensi
  • ISBN/ISSN

Revolusi Banten 1926 & Penjara Neraka Boven Digoel : Perjuangan KH. Achmad Chaib Memimpin Rakyat Banten Melawan Imperialisme Belanda / Mufti Ali, Ph.D

Author Buku: Mufti Ali, Ph.D ; Mehrunnisa Ani Mufti

ISBN: 978-602-537-107-3

Author Resensi: N Ratih Suharti

Tanggal Resensi: 01 Februari 2024

Resensi Buku:

Buku 'Revolusi Banten 1926 & Penjara Neraka Digoel : Perjuangan KH Achmad Chatib Memimpin Rakyat Banten Melawan Imprealisme Belanda' ini merupakan hasil penelitian dari penulis (Mufti Ali & Mehrunnisa Ani Mufti) di Boven Digoel Papua Barat pada Mei 2017 dan studi pustaka di Perpustakaan Universitas Leiden pada Maret 2016. Hasil penelitian ini disusun dan diterbitkan sebagai salah satu persyaratan usulan sebagai calon pahlawan nasional asal Banten Tb KH Achmad Chatib oleh Dinas Sosial Kota Serang tahun 2019 yang lalu.

KH Achmad Chatib adalah seorang tokoh penting dalam sejarah kemerdekaan Republik Indonesia terutama di wilayah Banten. Sebagai pejuang kemerdekaan jasanya sangat besar dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan RI dari gencarnya serangan Agresi Militer Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia. Sebagai Residen Banten pertama pada masa kemerdekaan, KH Tb Achmad Chatib berhasil menjaga kedaulatan dan menjadi penguasa Banten yang dicintai rakyat Banten. Di bawah komando KH Tb Achmad Chatib sebagai Residen Banten, masyarakat Banten bahu membahu menjaga dan mempertahankan kemerdekaan RI yang baru berdiri.

Revolusi Banten tahun 1926 oleh sebagian orang banyak disalahartikan sebagai revolusi gerakan komunis. Padahal apa yang terjadi di Menes, Pandeglang yang melibatkan tokoh-tokoh besar Banten seperti Syaeikh Asnawi Caringin dan juga KH Tb Achmad Chatib adalah murni perjuangan dalam menegakkan agama, khususnya perjuangan dalam melawan kezaliman imprealisme Belanda. Memang, beberapa orang yang terlibat di dalamnya tidak menutup kemungkinan ada orang-orang beraliran paham komunis yang ikut mendompleng gerakan umat Islam di Banten ini, tapi jumlahnya tidak signifikan dan tidak mewakili aspirasi umat Islam di Banten pada saat itu.

Akibat dari revolusi 1926 ini tokoh-tokoh ulama Banten banyak yang ditangkap dan diasingkan, seperti Syeikh Asnawi yang ditangkap dan diasingkan ke Cianjur, juga menantunya KH Tb Achmad Chatib yang diasingkan ke Boven Digoel Irian Jaya. Sulitnya hidup di pengasingan Boven Digoel telah membuat KH Tb Achmad Chatib semakin kuat keteguhannya dalam perlawanannya terhadap tirani dan penjajahan Belanda. Inspirasi yang diberikan oleh tokoh nasional KH Tb Achmad Chatib diharapkan dapat memberikan pelajaran penting yang berharga dan menjadi panutan bagi generasi sekarang ini. (N Ratih Suharti)

Kata Kunci : KH Tb Achmad Chatib, Revolusi Banten, Penjara Boven Digoel