Antara Leuwidamar dan Rangkasbitung : Jejak Pewarta Injil

Author Buku: Halson Nainggolan

ISBN: 978-623-97445-0-2

Author Resensi: N Ratih Suharti

Tanggal Resensi: 18 Maret 2024

Resensi Buku:

Buku “Antara Leuwidamar dan Rangkasbitung” ini mendeskripsikan jejak tokoh, biografi dan peristiwa perjalanan beberapa tokoh Gereja Kristen Pasundan (GKP) Jemaat Rangkasbitung, tempat dan peristiwa di Lebak lebih tepatnya di daerah Leuwidamar dan Rangkasbitung. Dipaparkan mulai dari kehadiran Antonie Andriaan Pennings, Zendeling muda utusan Netherlandsche Zendingsvereeniging (NZV) Belanda di Leuwidamar sampai dengan keberadaan Pendeta Jemaat Ketujuh GKP Jemaat Rangkasbitung, Pdt Robert Nixon Kindangen.

 Agama Kristen masuk ke Indonesia juga ke Lebak, memang seiring dengan hadirnya kolonialisme Belanda. Dalam buku “Antara Leuwidamar dan Rangkasbitung” ini menjelaskan bagaimana Kristen tersebar, namun juga memperlihatkan kenyataan bahwa Lebak khususnya Kota Rangkasbitung adalah miniatur Indonesia yang beragam, diikat spirit persatuan serta solidaritas kemanusiaan. Buku ini juga memaparkan biografi singkat dan kegiatan pelayanan kerohanian para pendeta di GKP Rangkasbitung sejak masa Kolonial Belanda, masa Revolusi Sosial, Orde Lama, Orde Baru dan sampai masa pandemi Covid-19. Hal ini merupakan dokumentasi berharga bagi sejarah kekristenan di Lebak khususnya dan di Banten pada umumnya.

 Guru Injil pertama di Lebak, Antonie Andriaan Pennings pernah hampir menyerah dan nyaris putus asa, namun berbagai pendekatan, semangat, kegigihan dan keteguhan hati ia mampu melakukan misi pekabaran Injil. Pennings juga mendirikan Kerkje te Lebak tahun 1895, sebuah banguna gereja sederhana di Leuwidamar yang merupakan gereja pertama di bumi Multatuli dan di Rangkasbitung sekitar tahun 1899 Pennings mendirikan gereja dekat pasar Rangkasbitung yang enam tahun kemudian dipindahkan oleh Zendeling Tiemersma ke kawasan Pacinan Rangkasbitung yang dikemudian hari menjadi Gereja Kristen Pasundan (GKP) Jemaat Rangkasbitung. Jejak itu masih berbekas, Ilham Tuhan untuk hadirnya persekutuan Jemaat di ujung barat Pulau Jawa ini pantang surut diterpa zaman. Melewati masa sebelum dan sesudah kemerdekaan RI hingga sekarang. Zendeling Pennings ditugaskan ke wilayah Keresidenan Banten, tepatnya di daerah Lebak yang saat itu dipimpin oleh Raden Arya Adipati Soeta Nataningrat, Bupati Lebak kelima yang memerintah dari tahun 1881 sampai 1907. Lebak merupakan satu-satunya pilihan yang tersedia bagi Netherlandsche Zendingsvereeniging dalam upayanya mengabarkan Injil di wilayah Keresidenan Banten. jadi, tidak berlebihan bila Christian Snouck Hurgronje (Penasehat Pemerintah Kolonial Belanda saat itu) mengatakan masyarakat Lebak lebih luwes dan tidak terlalu fanatik dibanding daerah lainnya di Banten. (N Ratih Suharti)

 

Kata Kunci : Biografi Pendeta – Lebak – Masa Kolonialisme