Politik Dinasti Keluarga Elite Jawa Abad XV-XX

Author Buku: Heather Sutherland

ISBN: 978-623-7357-23-0

Author Resensi: N Ratih Suharti

Tanggal Resensi: 31 Maret 2024

Resensi Buku:

Buku ini merupakan buku sejarah yang menarik untuk memahami kesinambungan antar rezim kekuasaan. Perubahan rezim kekuasaan tidak berarti orang-orang yang bekerja di sistem lama lenyap. Kebanyakan staf pemerintah baru adalah bagian dari lembaga lama yang membawa serta kebiasaan, sikap, pengetahuan dan koneksi mereka yang telah ada sebelumnya. Seiring waktu, anggota elite mengembangkan modal sosial dan jaringan, baik resmi maupun pribadi di dalam dan diantara institusi politik serta ekonomi. Mereka juga tahu bagaimana mendapatkan dan menggunakan kekuasaan; anak-anak mereka memiliki akses ke pendidikan serta uang dan akhirnya kekuasaan.

Sejarawan Heather Sutherland dengan sumber yang kaya menggambarkan transisi dari dinasti independen atau semi-independen yang memerintah wilayah mereka sendiri bergabung ke dalam sistem kolonial. Tak terkecuali saat kolonialisme berakhir. Begitu juga kala perpindahan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto. Lantas dari Orde Baru ke Orde Reformasi. Berkat otonomi daerah, keluarga-keluarga lama dengan status tinggi dalam masyarakat lokal lebih mudah berpindah ke kepemimpinan politik. Sementara itu, orang-orang dari kelas sosial yang lebih rendah dapat mengklaim hubungan ke dinasti lokal untuk membantu mereka naik ke tampuk kekuasaan: dan ini selalu terjadi. Sebab itu, jangankan reformasi, bahkan revolusi Indonesia yang paling ekstrim pun sulit menghasilkan masyarakat yang egaliter, demokrasi yang sejati.

Seperti dahulu juga, Belanda di Jawa selalu mencoba mengendalikan “melalui para kepala daerah pribumi.” Para petualang perdagangan dalam Perusahaan Hindia Timur Belanda yang secara resmi bernama Persatuan Perusahaan Hindia Timur (Vereenigde Oost Indische Compagnie, VOC, 1602-1799) menyadari bahwa memanipulasi kepentingan politik lokal murah biayanya dan cukup efektif dalam memberi mereka produk dan kekuasaan yang mereka cari; faktanya, mereka tidak punya pilihan.

Buku ini merupakan sebuah kajian yang mendeskripsikan dengan sangat tentatif dari beberapa keluarga bupati utama Jawa, yang ditulis dengan harapan agar orang-orang yang memiliki pengetahuan lebih banyak akan tergerak untuk memperbaiki kesalahan fakta, interpretasi dan penekanan yang tidak diragukan lagi memang ada. Kajian ini mengambil delapan wilayah sebagai kerangka kerjanya, yaitu meliputi; Banten, Cirebon, Priangan, wilayah Batavia, Pasisir (pesisir utara), Ujung Timur (wilayah paling timur), Kejawen (wilayah luar di sebelah utara kerajaan lama Mataram) dan Madura. Kerajaan Surakarta, Yogyakarta, Mangkunegaran dan Pakualaman tidak dibahas karena keempat kerajaan tersebut berkembang di sepanjang jalurnya sendiri yang terpisah di dalam negara Mataram merdeka dan negara kolonial. (N Ratih Suharti)

Kata Kunci : Politik Dinasti, Keluarga Elite Jawa, Abad XV-XX