Ekonomi Neo-Klasik dan Sosialisme Religius : Pragmatisme Pemikiran Ekonomi Politik Sjafruddin Prawiranegara

Author Buku: Dawam Rahardjo

ISBN: 978-602-97633-4-8

Author Resensi: N Ratih Suharti

Tanggal Resensi: 31 Maret 2024

Resensi Buku:

Bagaimana sejatinya ekonomi Indonesia dibangun sadari mula? Mohammad Hatta (1902-1980), Soemitro Djojohadikoesoemo (1917-2001) dan Sfafruddin Prawiranegara (1911-1989) adalah tiga tokoh besar yang berada dibalik rancangbangun ekonomi Indonesia itu, dengan ketekunan kerja luarbiasa. Koperasi rakyat, industrialisasi dan ekonomi berbasis liberalistik adalah buktinya.

Buku ini menjelaskan apa dan siapa Sjafruddin Prawiranegara, yang diulas secara kritis sisi unik. Selain Sjafruddin Prawiranegara, tiga tokoh ekonomi lainnya yang dibahas dalam buku ini yaitu Mohammad Hatta, Soemitro Djojohadikoesoemo dan Widjojo Nitisastro. Keempatnya tokoh ini pantas disebut sebagai garda depan kwartet ekonomi Indonesia. Karena pencapaian dan pengaruh masing-masing tokoh tersebut memang masih membekas hingga kini. Jika Mohammad Hatta diberi gelar sebagai Bapak Koperasi Indonesia, Soemitro Djojohadikoesoemo sebagai Begawan Ekonomi Indonesia dan Widjojo Nitisastro sebagai Arsitek Utama Perekonomian Orde Baru, maka Sjafruddin Prawiranegara dijuluki sebagai The Guardian of Monetary Stability.

Sjafruddin Prawiranegara pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia, beliau berjasa meletakkan dasar-dasar kebijakan moneter Bank Indonesia yang masih menjadi pedoman hingga sekarang. Dari Sjafruddin pula lahir program Kredit Kecil bagi pelaku ekonomi rakyat dengan skema KIK/KMP (Kredit Investasi Kecil/ Kredit Modal Permanen) di masa awal Orde Baru. Bahkan, jauh sebelum bank syariah menjamur seperti sekarang ini, Sjafruddin telah lebih dulu mengembangkan sistem ekonomi Islam yang dengan berani mengatakan bahwa “bunga bank yang rendah bukan termasuk riba”. Karena tidak menarik keuntungan dari perdagangan yang bersifat menipu, memeras, dan memanfaatkan kelemahan pihak lain untuk mengeruk keuntungan tinggi demi kepentingan pribadi. Langkah maju, cerdas dan berani yang telah melampaui zamannya.

Beberapa keunggulan Sjafruddin yang lain adalah jasanya untuk meletakkan dasar-dasar kebijakan moneter Bank Indonesia yang masih menjadi pedoman hingga sekarang. Gagasan mengenai independensi Bank Indonesia, juga berasal darinya, yang dilaksanakan pada akhir dasawarsa 1990-an. Kemadirian tersebut dimaksudkan agar Bank Indonesia bisa otonom melaksanakan tugas sebagaimana diamanatkan Undang-Undang, sehingga tidak terganggu oleh kekuatan politik dan tidak membahayakan proses sirkulasi keuangan. (N Ratih Suharti)

Kata Kunci : Pemikiran Ekonomi Politik Sjafruddin Prawiranegara, Ekonomi Neo-Klasik, Ekonomi Sosialisme