Banten Dalam Peralihan : Sebuah Konstruksi Pemikiran tentang Paradigma Baru Pembangunan Daerah

Author Buku: Herman Fauzi

ISBN: 978-979-96144-06

Author Resensi: N Ratih Suharti

Tanggal Resensi: 31 Maret 2024

Resensi Buku:

Sejarah mencatat bahwa Banten pernah memainkan peranan penting dalam kancah percaturan ekonomi dan politik internasional. Jauh sebelum Indonesia lahir, Banten telah memperlihatkan kemampuannya sebagai daerah kosmopolit. Pada zamannya, Banten mampu melahirkan para pejuang, KH Wasid “Sang Pemberontak” yang gigih melawan Belanda sampai akhir hayatnya; juga melahirkan tokoh ilmuwan ternama, salah satunya Syekh Nawawi Al-Bantani, yang kini namanya tetap harum dan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Di bidang pendidikan dan kemasyarakatan tokoh seperti KH Mas Abdurrahman, pendiri Mathla’ul Anwar dan KH Syam’un pendiri Al-Khaeriyah Citangkil merupakan sederet nama besar yang turut berpengaruh dalam wacana pergerakan transformasi sosial dan pemikiran keagamaan.

Pembentukan provinsi merupakan sebuah agenda masalah politik besar bagi masyarakat Banten. sebab keniscayaan sebuah provinsi menuntut banyak hal yang segera dilakukan, bukan hanya persoalan teknis administratif dan fisikal teoritik saja, tapi juga menuntut kemampuan pemerintah daerah melaksanakan agenda-agenda transformasi, baik mengenai pembangunan sosial, ekonomi, politik maupun bidang lainnya secara terpadu dan komprehensif. Jika tuntutan transformatif tersebut tidak dapat direalisasikan secara sistematis dan konsisten, maka masyarakat akan menilainya sama dengan iklim pemerintah sebelumnya di bawah rezim pemerintah Jawa Barat.

Harapan masyarakat Banten akan sebuah provinsi tentu saja lebih terarahkan kepada perbaikan kualitas kehidupan sosial, ekonomi dan politik. Namun tentu saja usaha-usaha tersebut tergantung kepada serangkaian kebijakan ekonomi dan politik dari para pemimpinnya. Oleh karena itu prasyarat pembangunan secara normal ditandai oleh adanya kedaulatan politik dalam perumusan suatu pembangunan dimana rakyat turut mengambil bagian melalui wakil-wakilnya di lembaga legislatif. Dengan demikian pembangunan wilayah sangat membutuhkan iklim pemerintahan yang kondusif, yang menempatkan para pemimpin berkualitas, dan dapat dipercaya, baik secara intelektual-akademis, moral, maupun sosial. Ini berarti bahwa pemerintah yang lemah dapat menjadi penghalang utama pembangunan suatu daerah. Yang dimaksudkan dengan “pemerintah lemah” adalah pemerintah yang korup, tidak memiliki kecakapan manajerial profesional, tidak berwibawa dan terombang-ambing. Buku ini berusaha memberikan jawaban atas harapan masyarakat Banten secara fundamental. Dimulai dengan kajian historis, pemetaan terhadap tantangan dan sejumlah permasalahan yang dihadapinya kini dan di masa depan serta bagaimana ia mempersiapkan dirinya memasuki abad baru dan era globalisasi. Bagian akhir buku ini mengulas pemikiran ke arah perwujudan Provinsi Banten serta pilar-pilar pengembangan wilayahnya. (N Ratih Suharti)

 

Kata Kunci : Pembangunan Daerah Provinsi Banten, Banten dalam Peralihan